Burung Air Terakhir (The Last Waterbird)

Penulis: Baia Panutur

Jumlah Halaman: 242

Ukuran buku: 14,8 x 21 cm

Sinopsis:

Maesa Pater, adalah seorang Pekerja di Organisasi Antar Pemerintah yang sedang ditugaskan untuk mengatasi kebakaran hutan di daerah Sumatera dalam kebakaran besar tahun 1997-1998. Api kebakaran yang tak kunjung padam, disebabkan oleh el-Nino sehingga sulit sekali untuk dipadamkan meskipun dengan peralatan canggih yang dibawa oleh organisasinya. Indonesia kala itu mendapatkan cobaan berat dalam pemerintahannya, Krisis Moneter, kebakaran hutan hebat dan aksi unjuk rasa besar-besaran yang menyebabkan lengsernya kekuasaan pada saat itu.

Maesa lalu tanpa sengaja bertemu dengan penyebab semua itu, seorang penasihat kerajaan Majapahit bernama Naya. Naya adalah seorang pengembara waktu dan memiliki banyak sebutan, usianya sudah satu alaf dua abad, dia memiliki kebijaksanaan Nusantara karena telah mengarungi waktu dan hadir dalam lini perjalanan Nusantara. Dia hadir ketika alam memanggil dan menagih janji yang pernah dia sebut ketika berselisih paham dengan Prabu Kertabhumi pada saat kehancuran Majapahit 500 tahun yang lalu. Dia mengatur rencara penghancuran Nusantara, yang tidak disangka dibantu oleh teman-teman terdekat Maesa.