Novel Sastra Klasik

Novel-novel klasik memang tak bisa hilang begitu saja dalam memori para pembacanya, ada nostalgia yang dapat kembali terungkap ketika membacanya. Namun selain dapat mengangkat kembali kenangan masa lalu, novel klasik juga dapat membawa para pembaca baru untuk dapat merasakan bagaimana keadaan kehidupan, bahasa, dan budaya di masa lampau melalui tulisan-tulisan para pujangga besar Indonesia tersebut.

Oleh karena itulah Balai Pustaka kembali menghadirkan 30 Koleksi Klasiknya, dengan menampilkan desain sampul seperti pertama kali terbit semakin membuat koleksi buku ini seperti mesin waktu yang membawa pembacanya benar-benar kembali ke masa lampau. 30 judul koleksi klasik tersebut adalah:
  • Atheis – Achdiat K. Mihardja
  • Azab dan Sengsara – Merari Siregar
  • Cinta Tanah Air – Nur St. Iskandar
  • Habis Gelap Terbitlah Terang – R.A. Kartini; Penerjemah, Armijn Pane
  • La Hami – Marah Roesli
  • Layar Terkembang – St. Takdir Alisjahbana
  • Salah Asuhan – Abdoel Moeis
  • Salah Pilih – Nur St. Iskandar
  • Sengsara Membawa Nikmat – Toelis St. Sati
  • Sitti Nurbaya – Marah Roesli
  • Airlangga – Sanoesi Pane; Penerjemah, Das Chall
  • Hulubalang Raja – Nur St. Iskandar
  • Cerita si Penidur – Aman Dt. Madjoindo
  • I Swasta Setahun di Bedahulu – A.A. Pandji Tisna
  • Kalau Tak Untung – Selasih
  • Pahlawan Minahasa – M.R. Dayoh
  • Robert Anak Surapati – Abdoel Moeis
  • Sukreni Gadis Bali – A.A. Pandji Tisna
  • Surapati – Abdoel Moeis
  • Tiga Menguak Takdir – Chairil Anwar, Rivai Apin, Asrul Sani
  • Abunawas – Nur St. Iskandar
  • Aki – Idrus
  • Damarwulan – Zuber Usman
  • Hujan Kepagian – Nugroho Notosusanto
  • Kasih Tak Terlarai – Soeman H.S.
  • Manusia dan Tanahnya – Aoh K. Hadimadja
  • Masa Bergolak – M.A. Salmun
  • Pak Janggut – Aman Dt. Madjoindo
  • Hikayat Bayan Budiman – Tim Balai Pustaka
  • Malim Demam dan Putri Bungsu – Aman Dt. Madjoindo