Jakarta, 26/09/2022 – Sebagai kelanjutan Lomba Berbalas Pantun Tingkat Nasional yang telah berjalan sukses pada tahun 2021 maka Lomba Berbalas Pantun Tingkat Nasional Tahun 2022 dilaksanakan kembali. Hari ini tanggal 26 September 2022 Balai Pustaka menyelenggarakan Penganugerahan Piala Menteri BUMN sebagai bentuk apresiasi kepada para pemenang Lomba Berbalas Pantun Tingkat Nasional tahun 2022 di Lantai 21 Kementerian BUMN, Jakarta Pusat.
Lomba Berbalas Pantun Tingkat Nasional tahun 2022 ini digelar sekaligus dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Balai Pustaka yang ke-105 Tahun. Seperti perlombaan pada tahun 2021, peserta lomba terdiri dari dua kategori yaitu Kategori Umum dan Kategori BUMN. Kategori Umum diikuti oleh komunitas dan pegiat seni di Indonesia sedangkan kategori BUMN diikuti oleh para insan BUMN termasuk anak serta cucu perusahaan. Lomba Berbalas Pantun Tingkat Nasional Tahun 2022 ini berlangsung pada tanggal 12 Mei 2022 sampai dengan 31 Juli 2022 dengan total peserta mencapai 174 grup.
Acara penganugerahan yang digelar pada Senin (26/09/22), dihadiri oleh Deputi Bidang SDM dan TI Kementerian BUMN Bapak Tedi Bharata, Sekretaris Kementerian BUMN Bapak Susyanto dan Dewan Direksi dari beberapa BUMN juga turut serta menghadiri acara baik secara luring dengan undangan terbatas maupun secara daring melalui Zoom Teleconference atau live streaming Youtube Istana Peradaban.
Erick Thohir melalui kesempatannya menyampaikan “apresiasi dan terimakasih tentunya untuk seluruh peserta lomba baik dari milenial BUMN maupun komunitas pantun se-Indonesia. Tentunya selamat serta sukses terus bagi para pemenang lomba tahun ini mari kita senantiasa berpantun dan berkarya agar pantun Indonesia seterusnya maju dan mendunia”.
Balai Pustaka selaku penyelenggara acara menyampaikan terima kasih kepada Kementerian BUMN, para sponsorship, dan tentunya kepada seluruh peserta Lomba Berbalas Pantun tahun ini. Semoga dengan terselenggaranya acara ini, semakin banyak masyarakat yang terlibat dan termotivasi untuk ikut melestarikan budaya berpantun.
Leave a comment